Jumat, 10 Juli 2015

Merefleksi Solusi (Masalah) dalam Pendidikan


Judul Buku               : Malpraktik Pendidikan
Penulis Buku            : Agus Wibowo 
Penerbit                     : GENTA PRESS YOGYAKARTA
Tebal Buku                : 196 halaman.  

Pendidikan terjadi di sepanjang hayat manusia. Entah itu dalam lingkup formal, nonformal bahkan informal. Dari mulai anak usia di bawah lima tahun sudah tersedia pendidikan formal berupa kelompok bermain. Lembaga kursus pun sudah banyak didirikan guna mendidik sumberdaya manusia yang lebih terampil. Forum-forum sharing and gathering juga makin berkembang mewadahi kreator dan inovator dari berbagai jenjang usia. 

Bisa dibilang, pendidikan merupakan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang akan selalu berkembang. Karena manusia selalu berinteraksi dan berkembang, maka selama itulah ia akan melakukan pendidikan secara sadar maupun tidak sadar. Seorang supir sekalipun akan butuh belajar dengan berkembangnya jenis mobil moderen. Itulah mengapa pendidikan pada hakekatnya adalah kebutuhan. Ketika ada kebutuhan maka akan muncul permintaan. Dari sini terkadang banyak muncul penyelewengan dalam pendidikan. Dalam buku ini, penulis bermaksud untuk menjabarkan tentang kejanggalan-kejanggalan dalam proses pendidikan di Indonesia secara umum.

Buku ke-2 dari Agus Wibowo ini ditulis dengan gaya yang ringan sehingga mudah dicerna oleh pembaca yang kurang akrab dengan Ilmu Pendidikan. Materi-materi ringan menegenai istilah-istilah dalam pendidikan juga diselipkan disela-sela pembahasan. Dengan buku ini penulis tidak hanya menggambarkan mengenai kesalahan yang sengaja dibuat, namun juga kesalahan yang terjadi justru karena keacuhan pelaku pendidikan itu sendiri. 

Banyak kasus yang dibahas di buku ini hasil dari ketidak perdulian kita untuk mendalami sebuah masalah. Misalnya pada masalah sekolah formal yang hanya dijadikan tempat penitipan anak ketika orang tuanya sibuk dengan dunia kerja. Sekolah seolah menjadi penjara untuk para murid. Akibatnya terjadi kesalahan mindstream dimana bersekolah menjadi rutinitas untuk menyiksa diri sendiri. Tidak hanya membahas mengenai hal yang terjadi saat ini, buku ini juga menghadirkan kembali pemikiran-pemikiran lama mengenai pendidikan. 

Di tiga perempat bagian, penulis mengingatkan kita mengenai ruh dari sekolah Muhhamadiyah. Sekolah yang dulunya ditujukan bagi anak dari kalangan kurang mamapu demi meningkatkan kwalitas SDM di sekitar keraton Yogyakarta. Home schooling juga dijadikan pembanding untuk menggambarkan kegagalan sekolah formal dalam mendidik murid-muridnya. Kebutuhan anak akan pendidikan banyak yang tidak dapat disejalankan dengan sekolah formal biasa. Perkembangan teknologi dan informasi menjadikan anak lebih banyak mendapat materi ketika ia berada di luar lingkungan sekolah. Sekolah bukan menjadi satu-satunya penyedia ilmu bagi mereka. Namun anehnya para pelaku pendidikan formal seolah lebih disibukkan dengan kebutuhan sertifikasi yang seharusnya untuk kepentingan perkembangan pendidikan. 

"Hal yang paling menarik dari buku ini tidak hanya ringan untuk dibaca, tapi juga dapat menambah perbendaharaan istilah tentang pendidikan. Kritik dan saran penulis mengenai pendidikan dikemas tidak terlalu teoritis dan langsung kepada masalah yang sedang dibahas. Jam terbang sebagai aktifis di dunia tulis tercermin dengan cara pengemasan materi yang dapat ditangkap banyak orang".[]
Sumber: http://dokumen.tips/documents/malpraktik-pendidikan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merefleksi Solusi (Masalah) dalam Pendidikan

Judul Buku               : Malpraktik Pendidikan Penulis Buku            : Agus Wibowo  Penerbit                     : GENTA PRES...